PilihanIndonesia.com - Dunia bulu tangkis Indonesia dikejutkan dengan kepergian Syabda Perkasa Belawa.
Pemain tunggal putra masa depan Indonesia tersebut meninggal dunia dalam kecelakaan pada Senin (20/3/2023) dini hari WIB.
Padahal, Syabda digadang-gadang menjadi penerus Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting berkat sederet prestasi yang dikantonginya.
Usut punya usut, kepergian Syabda sejatinya bisa dicegah jika dirinya dan Skuad Indonesia tak terkendala visa untuk tampil di Ruichang China Masters 2023.
Seperti diketahui, Ruichang China Masters digelar pada 14-19 Maret 2023 kemarin, bebarengan dengan All England.
Baca Juga: Gagal Juara All England Open 2023, Begini Kata Tunggal Putra Nomor 1 Malaysia
Rencananya, Indonesia mengirimkan 10 pemain pelapis untuk turun di turnamen BWF WOrld Tour Super 100 tersebut, termasuk Syabda.
Namun, Tuhan berkehendak lain. Lewat cuitan di akun Twitter pribadinya, Bambang Roedyanto mengungkap jika Indonesia terpaksa menarik seluruh skuadnya dari Ruichang karena visa tak kunjung keluar.
Pria yang juga menjabat anggota dewan BWF tersebut memang tidak menyebut secara pasti turnamen apa yang akan dilewatkan, namun warganet menduga itu adalah Ruichang China Masters 2023.
"Pemain Indonesia batal main satu kejuaraan karena visa belum keluar. Silakan overthinking, semoga humas rilis beritanya," cuit pria yang akrab disapa Koh Rudy tersebut.
Jika saja tak terkendala visa, bisa saja Syabda dan 9 pemain lainnya masih dalam perjalanan dari Cina pada waktu kecelakaan terjadi.
Pasalnya, turnamen Ruichang China Masters 2023 berlangsung hingga Minggu (19/3/2023). Ini berarti jika ada pemain Indonesia yang mencapai final, tim baru bisa pulang paling cepat Minggu malam.
Tentunya terlalu naif jika semata-mata menyalahkan tak keluarnya visa sebagai penyebab meninggalnya Syabda.
Artikel Terkait
Syabda Perkasa Belawa Meninggal Dunia, PBSI Ungkapkan Duka
Polemik Pemilihan Gelar Individu, Proliga Angkat Bicara
Jenazah Syabda Perkasa Belawa Dimakamkan di Sragen Hari Ini